Sari Park je t’aime

Fhaha…mengambil judul film Paris je t’aime nih. Soalnya apa yang saya rasakan sekarang ini nyaris persis sama dengan apa yang diceritakan dalam salah satu kisah dalam film tersebut. Seorang wanita berumur 30an yang ingin menemukan cintanya di kota Paris. Dan dia menemukannya! Yah, mungkin saya tidak sedramatis dalam film itu. Tapi mungkin perasaan wanita itu bisa jadi sama dengan apa yang saya rasakan. Fall in love.

Malam pertama saya datang ke sana, suasana tenang segera melingkupi saya. Hati dan pikiran tiba-tiba menjadi saaaangat tenang sekalipun massa penyambut Hasan Tiro hiruk pikuk di jalanan sana. Saya duduk di sebuah bangku besi yang basah karena diguyur gerimis. Kaki-kaki saya berdenyut-denyut karena berjalan berkilo-kilometer dengan gerak cepat ala bule-bule yang saya perhatikan di jalan.

Punggung saya terasa dingiiiiin sekali ketika saya mencoba bersandar pada sandarannya. Seolah ada air es yang mengompress dari dalam sana yang tembus ke dada. Sejuk dan menyembuhkan.

Saya makin jatuh cinta dengan taman itu. Setiap sudutnya memberikan ketenangan jika dipandang di malam hari. Rasanya tidak mau pergi dari situ. Hhhh…Cinta ini begitu cinta… (?)

Iklan
%d blogger menyukai ini: