Solo Traveling or Group Traveling?

Dulu aku adalah seorang penikmat solo traveling. Yaitu bepergian seorang diri. Tidak dalam grup, berdua, bertiga, tapi sendirian saja. Kesukaan aku ini memunculkan pertanyaan bagi banyak orang yang mengetahui rencana yang akan aku lakukan atau setelah mendengar kisah-kisah perjalananku. Ini cukup aneh bagi mereka. Tak lazim.

Tapi bagiku, melakukan perjalanan seorang diri ini sungguh suatu perjuangan yang nano-nano, banyak rasanya. Karena mulai dari awal hingga akhir, perencanaan, keputusan, dan eksekusi ada di aku semua. Dengan pertimbangan-pertimbangan yang mungkin bersangkutan dengan orang lain juga tentunya. Apapun yang aku lakukan, konsekuensinya aku sendiri yang tanggung. Tak ada teman untuk berbicara. Kecuali yang aku temui di perjalanan. Mungkin ini yang menjadi pertanyaan bagi mereka, apa tak kesepian? Kemudian aku sadar, kesepian adalah teman.

“Travel far enough, you meet yourself.”― David Mitchell, Cloud Atlas
“Travel far enough, you meet yourself.”― David Mitchell, Cloud Atlas

Kepribadian seseorang terbentuk dari apa yang terjadi di masa lalunya. Itulah yang aku sadari kenapa aku lebih senang berangkat sendirian. Pada beberapa perjalanan yang lalu, aku lalui dengan beberapa orang teman yang ternyata tak sesuai dengan harapan. Ternyata benar pepatah yang mengatakan:

Jika kau ingin mengenal seseorang, bepergianlah dengannya.

Paling ganteng sendiri.
Paling ganteng sendiri.

Namun yang terjadi adalah kita (aku) bukan hanya mengenal teman seperjalanan tapi juga makin mengenal diriku sendiri dengan perjalanan bersama mereka. Aku seperti menemukan kepingan-kepingan puzzle yang hilang yang tak pernah aku rasakan hilang. Ternyata bukan mereka yang tak bisa memenuhi harapan-harapanku, tapi akulah yang tak mampu menjadi teman seperjalanan yang baik bagi mereka.

Belajar dari pengalaman masa lalu, aku tak kapok melakukan perjalanan dengan orang lain, bahkan yang belum aku kenal sekali pun. Aku menyimpan semua ekspektasiku pada rupa dan rasa perjalanan yang akan terjadi nanti dan membiarkan perjalanan itu memberi kejutan.

Traveling dalam grup adalah perjalanan yang membuka lebih banyak jendela untuk aku bisa melihat lebih leluasa ke karakter orang yang kutemani selama traveling. Dan aku ketagihan untuk melakukannya lagi.

Bagaimana dengan kamu, apakah kamu tipe traveler yang senang sendirian atau bersama teman-teman?

Iklan

Penulis: Citra Rahman

Blogger cilet-cilet aka blogger ecek-ecek. :D

76 tanggapan untuk “Solo Traveling or Group Traveling?”

  1. Sendirian boleh, kesepian jangan (prinsip). Tapi sejauh ini aku lebih suka traveling dengan teman-teman, entah teman baru atau teman lama. Traveling sendiri hanya mau kalau sekedar mengunjungi kerabat atau ada keperluan khusus.

  2. Menurut saya yang ideal itu kalau traveling berdua atau bertiga supaya ada partner untuk mengambil keputusan atau mikir. Kalau kebanyakan sudah tidak ideal lagi.

    Meskipun begitu, demi pragmatisme, saya kerap traveling sendiri kalo nggak nemu rekan traveling.

  3. Aku suka traveling dengan group.
    Apalagi udah kenal lebih dari 1 dekade. Walaupun tempatnya udah sering didatangi. Kenangannya jadi berbeda.

    hahaha

    Solo traveling? nggak mauuuu hahaha
    Di jamin tersesat akut buahahaha

  4. setuju sekali kalo solo trip itu banyak sensasinya. karna saya juga salah satu oenikmat solo trip.

    tapi semua tergantung destinasi kalau di gunung, i mean sendiri kurang ideal ya .
    jadi saya lebih suka berdua atau bertiga .

  5. Nice share gan..
    Kebetulan saya adalah salah 1 orang yg memiliki kepribadian ambivert. Jadi cocok2 saja kalau solo traveling atau ngetrip rame2..
    Tergantung sikon sama kebutuhan aja pengen jalan sendiri atau butuh teman. Haha

  6. Untuk saat ini sih, gue lebih sering ngetrip sama teman yang lama / yang baru. Belum pernah solo travelling gitu wkwkwk.

  7. Lebih suka sendirian. Saya bukan teman perjalanan yang menyenangkan. Kadang bisa sangat terpaku sama itin, kadang bisa sangat fleksibel. Makanya lebih baik sendiri kalau jalan.

    Kalau pun jalan sama rombongan atau teman, bikin komitmen dulu, akan ada free time buat si A ke mana, si B ke mana, dst.

    1. Aku pun merasa bukan teman perjalanan yang menyenangkan. Tapi ketika harus barengan, yaudah mencoba ngikutin mayoritas. Tapi kalau perjalanan ramai-ramai, tergantung destinasinya juga. Milih-milih.

  8. Dua-duanya suka. Tergantung suasana hati. Travelling ramean enaknya jadi murah di sharecost, juga bisa kenal orang-orang baru juga.

    Kalo solo travelling biasanya pas fikiran lagi kusut, mumet, atau lagi bener-bener pengen melakukan apapun sendirian. Apalagi solo travellingnya yang backpackeran, itu sensasinya dobel2 hahaha.

  9. Solo travel itu seru, cuma susah kalo mau foto aja, trs cost kita semua yg tanggung.

    Kalo travel rame-rame , koleksi foto lebih banyak pastinya, cost dan pilihan transportasi bisa lebih nyaman, tapi, harus penuh kompromi. Pas kalo destinasinya jauh.

  10. Belum pernah solo travelling, paling diperjalanannya saja sendiri ditempat tujuan sudah ada yang nemenin.
    Seringnya travelling dengan keluarga.
    Kalau dulu dengan teman tapi paling banyak 3 orang, kecuali tour.

  11. Aku lebih suka traveling bersama grup. Paling tidak, bareng satu teman. Apalagi kalau jalan-jalannya ke tempat yang belum pernah didatangi. Pernah juga sih solo traveling, waktu ke Solo, karena sudah tau lokasi-lokasinya :D

  12. Kalau belanja aku lebih suka sendiri, biarg gak capek ngikutin kemana temen bermata ijo yang liat apa-apa suka kepengen. Hehe

    Tapi kalau jalan-jalan lebih asyik kalau sama teman. Jadi kalau susah ditanggung bersama kalau senang nikmati bersama :)

  13. Aku terlalu cupu untuk traveling sendirian! Pernah megang tiket udah deal,tp memutuskan gak jadi berangkat, krna ku sering gagal fokus klo sendiri😂, ga ad yg ngingetin nanti.

    Krna kemanapun perginya gak bgtu penting,yg penting sama siapa? 😅
    *Mungkin krna ku cewek yhaa.. klo cowok bisa beda cerita

  14. Solo or grup saya iyes aj mas. Memang bner, solo trip itu rasanya nano2. Tapi jujur aja, solo trip paling berkesan mas. Susah dilupain.
    Next boleh nih bang segrup breng jln2 :)

  15. Aku kan penakut, ya jelas pilih grup dong. hehe.

    Cuma aku juga enggak terlalu suka kalau orangnya terlalu banyak, 3-5 orang udah paling pas.

  16. Belum pernah ngelakuin solo traveling. Karena pasti enggak boleh sama orang tua gara2 karena faktor aku anak tunggal dan cewek pula. Tapi aku penasaran sih gimana rasanya ngelakuin Solo Traveling. Mungkin Mas Ocit bisa ngasih saran (kalo ada) bt anak tunggal kayak aku gimana caranya izin sama orang tua hehe

  17. Pernah sehari nyobain solo traveling karena travelmate beda penerbangan sama aku jadi seharinya sendirian aja keliling2.. itu rasanya degdegan takut tapi seneng juga.. haha..
    (Ini masuk solo traveling gak ya? Hahaha)

  18. Kesan travelling rame2 yaitu…selain mengenal tujuan wisata kita sbg tujuan utama, juga mempelajari berbagai karakter manusia dari teman seperjalanan kita dan ini menambah pengalaman dalam bersikap di masyarakat

  19. kalau aku sendri seneng dua dua nya sih. tapi ada momen dimana pengen berbicara sm diri sendiri itu biasanya aku solo traveling. but group traveling asik jga asal gak terlalu banyak orang

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

%d blogger menyukai ini: