Salah satu bagian paling seru dan paling memusingkan ketika mau traveling adalah packing. Iya, seru sekaligus memusingkan. Bagian serunya adalah ketika aku harus memilih barang-barang apa saja yang akan dibawa tapi hati ini ingin semua barang bisa masuk ke dalam ransel. Ya nggak mungkinlah ya.
Biasanya aku akan mengambil 3 celana panjang, 2 celana pendek, 3 kaus, 2 pasang kaus kaki, 4 celana dalam, handuk, dan selembar kain sarung. Lalu aku jajarkan di atas kasur untuk dipilah lagi.
Untuk celana, aku lebih senang membawa 1 celana jeans dan 1 celana pendek berbahan katun. Tapi selama perjalanan, celana jeans atau denim inilah yang akan dipakai setiap saat, dari berangkat sampai pulang lagi.
Banyak yang menyarankan untuk menghindari traveling dengan jeans karena bahannya yang tebal, bikin panas, dan susah kering. Tapi bagiku justru enak banget traveling dengan celana jeans. Karena paling kuat dan bandel sih. Dan saat jalan-jalan, memang kita harus bandel sedikit. Kalau kena hujan, yah enggak apa-apalah basah sebentar, toh nanti di penginapan tinggal ganti dengan celana cadangan. Enaknya memakai jeans jika terkena cipratan lumpur, kuah rendang, atau permen karet adalah enggak terasa ke kulit. Berasa seperti enggak kotor padahal sudah dipakai berhari-hari.
Karena jeans bahannya lebih tebal dibandingkan bahan pakaian lain, makanya aku memakainya sejak dari awal sampai akhir perjalanan. Karena kalau dimasukkan ke dalam ransel, pasti memakan banyak ruang.
Sebagai traveler ribet macam aku, traveling light itu hanya khayalan belaka. Aku enggak akan bisa tenang jalan-jalan jika tak membawa kamera DSLR, tripod, Go Pro beserta case-nya, tumbler kesayangan, tas P3K, tas peralatan mandi, jaket kucel pemberian mantan, sleeping bag (kalau backpacking), hammock, kopi, filter kopi vietnam drip (hanya Allah yang tahu kapan aku akan memakainya), dan buku (yang cuma dibaca satu-dua halaman).
Yang awalnya mau bawa satu ransel saja, akhirnya harus membawa satu daypack khusus untuk kamera, P3K, dan tetek bengek lain yang kemungkinan akan sering dibutuhkan selama perjalanan. Gagal deh belajar packing dari Ryan Bingham di film Up In The Air itu.
Memilih celana jeans untuk traveling juga enggak boleh asal-asal. Supaya jalan-jalan tetap nyaman, gerakan juga leluasa, aku lebih memilih yang celana jeans pria yang stretch atau lightweight yang berbahan tipis dan ringan dibandingkan jeans lainnya. Karena daerah tujuan traveling adalah kampung orang yang aku belum tahu seperti apa adat istiadat daerah setempat dalam berpakaian maka bercelana panjang adalah langkah aman untuk menghindari salah kostum. Tapi bukan celana panjang yang sobek-sobek juga lho ya. Hehe.
Kalau kamu, apa pilihan celana untuk traveling? Apakah sama denganku atau lebih senang dengan chino atau celana berbahan lainnya? Sebutkan pilihan celanamu di komentar ya.
Yah pasti kamu udah bisa nebak bawahanku apa. Sotomatis celana pendek yang hot hot gitu ahahaha. Selain semriwing, gak makan banyak tempat klo dipacking. Praktis :)
Nah aku kadang ga nyaman dengan semriwingnya itu. Apalagi kalau naik motor lama-lama. Tapi emang praktis banget sih. Wkwk…
Aku malah udah 5 tahunan gak pakai celana jeans lagi, tergantikan sama celana bahan condura buat lapangan, atau juga beberapa celana outdoor gitu yang gak tahu apa nama bahannya, ahaha. kuat ringan dan kecil bila dilipat. :D akhir2 lagi suka celana outdoor yang pake resleting di bagian lutut, jadi mau panjang atau pendek bisaaa…..hihihi
Nah iya. Aku juga suka banget sama celana-celana outdoor itu. Dulu punya satu tapi sobek karena udah uzur. Tapi seperti celana bahan non jeans, cepat terlihat kotornya. :D
Celana panjang emang wajib banget
Biar ga saltum dan ga kedinginan juga ya.
Kalau aku bakal lihat-lihat dulu jenis jalan-jalannya, baru nanti tentukan pakaian atau celana yang akan dibawa. Sejauh ini sih memang celana jeans aman lah untuk dipake sampai berhari-hari, karena gak terlalu kelihatan kotornya. Tapi untuk beberapa kesempatan seperti naik gunung atau trekking ke tempat yang dingin dan basah, aku akan hindari celana jeans. Dan kebetulan aku sudah punya celana khusus untuk acara-acara kaya gitu.
Saat ini sih, kalau misalnya jalan di Indonesia, atau yang masih tropis-tropis, aku lebih suka pakai celana chino atau celana selutut berbahan katun atau linen. Lebih adem, cuma biasanya aku bawa sarung juga, buat jaga-jaga kalau misalnya mau shalat.
Iya, Bart. Tentu harus dikondisikan mau bawa jenis bahan celana apa untuk ke mana dan di musim apa ya. Dan sarung buatku harus selalu dibawa. :D
Sebenarnya sih yang ideal adalah: ringan, nyaman untuk bergerak, bisa adem dan hangat sesuai kondisi, dan kuat :-D
Couldn’t agree more. (menjura)
*toss*
Aku celana jogger cuma dipake buat tidur pas hujan. Kalau di luar rumah malah ga berani make. Hahahaha…
Kalau aku pake rok yg dilapisin legging — paling yg ditukar leggingnya, rok nya di pake utk beberapa hari. So far lebih nyaman pake celana batik sih :)
Celana batik kalau ke tempat dingin enak banget ya buat tidur. Tambahin selimut tebal, udah deh makin lelap. :D
Kalau aku prefernya pake celana kain hitam, cit. Lebih ringan n kalo kotor ga kelihatan. Paling baunya aja kalo ada yang cium gegara ga ditukar2
Kalau aku malah menghindari yang warna hitam, Za. Karena warna hitam menyerap panas jadi kalau dipake siang bolong terasa kali panasnya. Untungnya kalau dijemur lebih cepat kering.
Iya. Terus kalau buat cowok, celana jogger udah lewat masa trendnya juga. Jadi kalau dipake buat main sekarang jadi malu. Hahaha…
Selain celana jeans, sandal jepit juga nyaman untuk kemana-mana. Eh tapi dilihat dulu kepentingannya mau kemana. Masa iya mau kondangan pakai sandal jepit. Tapi kalo aku, tergantung cuaca. Kalo panas ya pake sepatu biar gak item kaki wkwkwkwk
Celana jeans memang nyaman untuk travelling…Keren banget dipakainya:)