Berjalan-jalan di Jakarta sekarang ini menyenangkan banget semenjak aku tahu ada Jakarta Walking Tour yang diinisiasi Jakarta Good Guide. Komunitas ini mengajak siapa saja yang ingin menikmati tempat-tempat bersejarah di Jakarta dengan berjalan kaki. Kegiatan ini tidak dipungut bayaran sama sekali, tapi terbuka bagi siapa saja untuk berdonasi. Aku pernah dua kali mengikuti acara jalan-jalan yang mereka adakan. Selain bisa jalan-jalan santai, kita bisa belajar sejarah juga.
Rute Menteng
Aku tahunya kawasan Menteng ini kawasan elit. Banyak pejabat-pejabat penting yang tinggal di dalamnya. Mulai dari rumah Gubernur DKI Jakarta sampai dengan rumah mantan presiden Indonesia kedua ada di sana. Entah karena kawasan elit, jalanan di sekitar sini sepi lalu lalang kendaraan dan banyak pepohonan. Jadi enak banget dijadikan rute lari pagi.
Museum Perumusan Naskah Proklamasi
Jakarta Walking Tour (JWT) rute Menteng ini melewati beberapa bangunan bersejarah. Di dekat Taman Suropati yang ramai dengan kegiatan olahraga dan musik dan juga menjadi meeting point para peserta JWT, ada gedung Museum Perumusan Naskah Proklamasi. Kita bisa melihat ruangan-ruangan yang digunakan dan barang-barang koleksinya. Di bagian belakang gedung, terdapat bungker untuk bersembunyi.
Sekolah Dasar Negeri Menteng 01
Sempat heboh ketika Barrack Obama menjabat presiden Amerika, sekolah dasar ini membangun sebuah patung Barrack Obama kecil yang pernah bersekolah di sini.
Museum Jenderal Besar A.H. Nasution
Ada yang masih ingat pelajaran sejarah masa SD dulu? Pasti tahulah ya kisah tentang Jenderal A.H. Nasution. Peserta JWT juga menyinggahi rumah beliau.
Galeri Seni Kuntskring
Gedung peninggalan zaman Belanda ini masih berdiri kokoh. Gedung yang dulunya difungsikan sebagai kantor imigrasi ini sekarang berubah menjadi restoran dan galeri seni. Sayangnya kami tidak memasuki bangunan ini yang dikabarkan galeri seni dan interiornya bagus banget.
Masjid Cut Meutia
Masjid unik ini menjadi akhir dari jalan-jalan JWT rute Menteng. Kami tiba di sini persis saat azan zuhur.
Rute Chinatown
Rute JWT di Chinatown ini adalah favoritku. Karena di kawasan ini aku baru tahu Jakarta masih punya pasar tradisional yang ramai pengunjung dan kelenteng tua yang berada di dalamnya.
Meeting point untuk rute ini berada di Hotel Novotel. Setelah pembagian grup, peserta JWT akan berjalan kaki ke beberapa destinasi.
Petak Sembilan
Pasar itu adalah Pasar Petak Sembilan. Jangan tanya kenapa namanya Petak Sembilan ya, aku lupa padahal sudah dijelaskan sama pemandunya. Di sini kita bisa menemukan banyak barang dagangan yang unik-unik seperti teripang basah, katak, obat herbal, dan macam-macam lainnya.
Di dalam pasar ini juga dapat kita temukan berbagai macam kuliner khas kawasan pecinan. Aku tergoda sekali ingin mencoba mie kangkung dan kopi es Tak Kie yang terkenal itu tapi sayangnya karena pergi bareng dan enggak ada yang mau ikut, terpaksa deh aku harus ikut arus. Mungkin lain waktu harus ke sini sendirian.
Kelenteng Toa Se Bio
Di luar dinding yang membatasi pasar dengan kelenteng terdapat pemandangan kontras. Dari pasar ikan dan daging, lalu dihadang penjual bunga dan burung. Dari aroma pasar ikan ke aroma bunga yang semerbak. Bagian dalam kelenteng sendiri saat itu terbilang sepi para pengunjung. Hanya ada beberapa jemaah (?) yang sedang sembahyang di dalamnya.
Jika senang berjalan kaki dan punya banyak waktu santai seharian, berjalan-jalan di tempat-tempat yang aku sebutkan di atas adalah pilihan yang patut dipertimbangkan. Selain bisa mengikuti acara yang diadakan Jakarta Walking Tour tadi, masih ada pilihan lain untuk menghilangkan suntuk saat berakhir pekan di Jakarta. Salah satunya bisa dengan memompa adrenalin di Outbondholic Ancol. Enggak perlu takut antre karena sekarang beli tiket Outbondholic Ancol sudah gampang banget. Segampang beli paket internet XL secara online!
Yuk, jalan-jalan!
Pengen banget ikutan walking tour gini.
Follow IGnya aja untuk info tour mereka lainnya.
kereeeennn,, sy suka sejarah juga. (y) keep writing about history
Thanks, bro.
Waduh, saya belum sempat menulis soal jalan-jalan bersama JGG padahal sudah beberapa kali ikutan, haha. Mungkin karena selalu ditunda mengingat tempat-tempat yang dikunjungi begitu kaya. Kegiatan seperti ini bagus banget. Jadi tahu lebih banyak soal kota yang kita tinggali. Asyik banget eksplor Glodok dan makan-makan di kedai es kopi, serasa jadi bagian dari legenda Jakarta yang sampai sekarang masih bersambung, hehe. Jakarta memang punya banyak cerita!
Aku ikut 2 kali tapi sayang cuma jalan-jalan doang. Ga sempat kulineran.
Kuy kulineran Bang!
aha syik
aku juga suka jalan2 walking tour ke tempat bersejarah
ke JKT belum pernah kayak gini
cuma kadang panasnya allahu akbar
harus siap aqua segalon
Hahaha… Iya sih. Jakarta panas banget di atas jam 8 ya. Harus bawa air minum biar ga dehidrasi.
Sesekali harus ikutan JWT nih, apalagi nilai sejarah kota Jakarta memang patut digali lebih.
Terima kasih sudah berbagi cerita
Sama-sama, Bang.
wah baru tau ada JWT. thanks for sharing ! :)
Sama-sama, Kak Sarah.
Jadi.masjid cut meutia itu sejarahnya gimana bro?
Ikut Jakarta Walking Tour dong Abang Mastah. Biar nanti guidenya yang jelasin lengkap. Wkwkwk…
Siaaap.. tiket dong
Oke. Kirim data pribadi yang lengkap ya.
Wah… mirip program wet-wet gampong di Aceh ya bang. Ternyata, kisah tentang Jakarta pun terlihat lebih menarik dengan program JWT. Keren dah!
Iya, Yu. Bagus juga tu ada program wet-wet gampong di Banda Aceh.
Yang di Menteng padahal ada Museum Jenderal Ahmad Yani jg yang relatif gak jauh dari lokasi-lokasi di atas. Mungkin bisa juga ditambahkan sebagai destinasi. Kalau aku ke Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Museum Jenderal AH Nasution dan Museum Ahmad Yani sih gak pake jalan kaki waktu itu. Naik grab/uber karena ke sananya pas puasa. Takut kepanasan n gak kuat puasanya. Haha
Padahal kan itu lokasinya dekat-dekat, Ri. Tapi kalau lagi puasa emang terasa lebih panas ya di Jakarta. Haha
wah keren banget..aku tuh paling seneng sama soso AH Nasution..jadi inget kemarin habis nonton fil G30 S PKI
Berarti kalau ke Jakarta harus mampir ke rumahnya, Bang… :D
Penasaran dengan masjid Cut Mutia, kok bisa ada di sana ya?
Namanya bisa di mana aja. Hehe…
Jadi Abang ini sekarang sebenarnya di mana?
Di Serang, Gar… :D
Waktu acara TravelNBlogger bersama Jakarta Walking Tour, aku jalan-jalannya ke gereja ayam, ke passerr baroe (yang di dalamnya ada klenteng juga), ke berbagai museum juga tapi lupa namanya hehehe. Suka kalo diajakin tour, tahu sejarahnya. Btw salam kenal
wah rute ini menarik, nanti aku coba ya pas ke jakarta… semoga jalannya gak sendirian aja jadi gak bengong :))
wah cocok nih rutenya..
makasih mas..
kalau ada kesempatan ke jakarta bisa buat panduan tulisan ini..
Betul, Bang.
sebenarnya di Indonesia itu, banyak sekali daerah yang harus di kunjungi tapi belum ter expose sehingga banyak orang pergi keluar negeri. terimakasih atas informasinya
Sama-sama, Bang..