Menanti Matahari Terbit di Punthuk Setumbu

Candi Borobudur dilihat dari Punthuk Setumbu pada pukul 6 pagi.
Candi Borobudur dilihat dari Punthuk Setumbu pada pukul 6 pagi.

Aku terbangun oleh suara keriut dari ranjang sebelah. Pasti Bang Fahmi sudah terjaga dan bersiap untuk berangkat. Itu berarti waktu sudah menunjukkan pukul empat subuh dan aku pun harus bangun dan bersiap-siap juga. Tapi mataku masih terasa perih untuk dinyalangkan. Rasanya baru terlelap beberapa saat tadi dan sekarang harus bangun lagi. Bau kapuk bantalku masih amat kuat membiusku  untuk bisa menegakkan punggung.

Lima menit kemudian, aku mendengar pula seorang laki-laki memasuki rumah kecil yang kami tumpangi itu dan menyuruh untuk bersiap-siap. Bus penjemput akan segera datang. Mau enggak mau aku menarik muka dari bantal dan terduduk di atas kasur. Mengeluhkan kenapa kasur kalau sedang jalan-jalan begini daya tariknya menjadi lebih kuat?!

Beberapa saat kemudian, Bang Fahmi, Derus, Ghana, dan aku sudah berada di pinggir jalan. Suasana masih sepi dan tenang. Namun beberapa kali ketenangan itu dipecah oleh suara bus melintas dari pinggir jalan tempatku dan kawan-kawan menunggu bus jemputan. Sama seperti penumpang dalam bus-bus yang lewat tadi, tujuan kami pun sama: menuju Punthuk Setumbu. Udara subuh yang sejuk telah memulihkan kesadaranku dari bius aroma kapuk bantal.

Perjalanan menuju Punthuk Setumbu melewati jalan-jalan desa yang kecil. Di beberapa lokasi, khususnya di area menuju resor, telah dihiasi dengan lampu-lampu pijar berornamen tradisional. Pepohonan dan rumah-rumah membentuk siluet yang tampak kebiru-biruan  seiring makin dekatnya matahari ke cakrawala.

Punthuk Setumbu yang lebih dikenal berada di Yogyakarta ini sebenarnya berada di Magelang, Provinsi Jawa Tengah. Jaraknya 22 km dari Kota Magelang dan hanya 5 km saja dari Candi Borobudur. Punthuk Setumbu adalah nama sebuah bukit di Desa Kurahan, Kecamatan Karangrejo. Bukit ini menjadi salah satu lokasi melihat matahari terbit dengan latar depan Candi Borobudur dengan Gunung Merapi dan Merbabu yang kini semakin hits semenjak film Ada Apa Dengan Cinta 2 rilis dan booming. Meski perjalanan yang ditempuh untuk menuju ke lokasi ini lumayan jauh dan medan yang dilalui menanjak, tapi tak menyurutkan pengunjung untuk datang menyaksikan keindahan alam Magelang.

Kabut perlahan naik. Punthuk Setumbu Candi Borobudur Magelang, Jawa Tengah
Kabut perlahan naik.

Aku tiba di puncak Punthuk Setumbu ketika hari mulai remang. Kuatur napas yang ngos-ngosan setelah mendaki tanjakan panjang selama setengah jam kurang. Di undakan-undakan puncak, berdiri puluhan orang menghadap ke satu arah. Arah di mana matahari akan terbit. Nun jauh di sana, tampak pula Candi Borobudur di tengah hamparan pepohonan yang menutupi atap-atap rumah warga.

Dan aku mendapati pagi itu langit Magelang ditutupi lapisan-lapisan awan. Pun begitu, momen matahari terbit pagi itu tetap dramatis. Sinar kemerahan menyeruak dari celah awan dari balik Gunung Merapi, membentuk barisan cahaya yang menghujam pepohonan di bawahnya. Seiring pergerakan bumi, kabut-kabut di bawah sana pun bergerak naik ke atas. Candi Borobudur tampak kecil dalam siluet yang tercipta oleh bayangannya sendiri, dikelilingi pepohonan dan kabut yang begitu magis, menyihir mereka yang memang datang untuk menikmatinya detik demi detik. Sangat indah.

Cahaya matahari pagi yang menerobos awan dari atas Gunung Merapi.
Cahaya matahari pagi yang menerobos awan dari atas Gunung Merapi.
*indescribable* Candi Borobudur dari Punthuk Setumbu Magelang Jawa Tengah
*indescribable*

Sayangnya aku tidak bisa berlama-lama di Punthuk Setumbu. Padahal ingin sekali menyaksikan cahaya matahari menarik sulur-sulur kabut. Memainkan bayang-bayang yang terperangkap di balik pepohonan  lebat di Kecamatan Karangrejo dan Borobudur. Aku bersama kawan-kawan harus berjalan sedikit lagi ke timur, ke Gereja Ayam yang dari awal ketibaanku di Punthuk Setumbu sudah mencuri perhatian dengan puncak gedungnya yang serupa mahkota.

Tulisan ini diikutsertakan dalam lomba Blog Visit Jawa Tengah 2016 yang diselenggarakan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Tengah @VisitJawaTengah.

Penulis: Citra Rahman

Blogger cilet-cilet aka blogger ecek-ecek. :D

37 tanggapan untuk “Menanti Matahari Terbit di Punthuk Setumbu”

  1. Salah satu impian terbesar kami adlh ke yogya, coba ada yg ngajak.. haha
    Btw, foto-foto.a bikin ngiler, terpesona abis kami bg..

  2. foto-fotonya ciamik! meski kemarin moment sunrisenya belum sempurna, tapi berkesan lah ya jalan-jalan kesini. next ajak teman-teman lain untuk wisata ke jawa tengah ya :)

Tinggalkan Balasan ke peluang usaha jasa pengiriman barang Batalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.