Menanti Matahari Terbit di Punthuk Setumbu

Candi Borobudur dilihat dari Punthuk Setumbu pada pukul 6 pagi.
Candi Borobudur dilihat dari Punthuk Setumbu pada pukul 6 pagi.

Aku terbangun oleh suara keriut dari ranjang sebelah. Pasti Bang Fahmi sudah terjaga dan bersiap untuk berangkat. Itu berarti waktu sudah menunjukkan pukul empat subuh dan aku pun harus bangun dan bersiap-siap juga. Tapi mataku masih terasa perih untuk dinyalangkan. Rasanya baru terlelap beberapa saat tadi dan sekarang harus bangun lagi. Bau kapuk bantalku masih amat kuat membiusku  untuk bisa menegakkan punggung.

Lima menit kemudian, aku mendengar pula seorang laki-laki memasuki rumah kecil yang kami tumpangi itu dan menyuruh untuk bersiap-siap. Bus penjemput akan segera datang. Mau enggak mau aku menarik Lanjutkan membaca “Menanti Matahari Terbit di Punthuk Setumbu”

Iklan
%d blogger menyukai ini: