Ada yang berbeda di Sabtu (26/3) lalu di Gampong Lampulo, Banda Aceh. Terlihat ada kesibukan ibu-ibu dan remaja putri yang sedang mengangkat baskom-baskom kecil dan beberapa bahan makanan. Di tengah-tengah mereka, tampak beberapa anak muda berseragam biru yang juga sama sibuknya dengan para ibu menyiapkan kegiatan Seapreneur siang itu.
Apa itu Seapreneur?
Menurut Rikar Maulana, Ketua Panitia dan Alumni KPN Sail Tomini 2015, Seapreneur adalah salah satu bentuk pemberdayaan hasil laut yang tak terpakai seperti tulang ikan menjadi sebuah produk makanan yang sehat.
Kegiatan yang digagas oleh para pemuda-pemudi Aceh yang pernah mengikuti program Kapal Pemuda Nusantara (KPN) ini bertujuan untuk menciptakan semangat kewirausahaan di kalangan masyarakat Aceh dan Gampong Lampulo khususnya di bidang kelautan. Indonesia sebagai negara maritim terbesar di dunia tentunya harus mampu mengolah hasil laut secara optimal untuk membangun perekonomian.
“Kami melihat Gampong Lampulo dengan hasil laut yang melimpah setiap hari. Salah satunya adalah Ikan Kambing-kambing (Eungkot Leubim). Selama ini masyarakat di kota Banda Aceh memanfaatkan daging Ikan Kambing-kambing untuk bahan pembuatan bakso dan mie, kemudian tulang ikan tersebut dibuang begitu saja menjadi limbah rumah tangga. Dari situ kami berinisiatif mengajarkan cara pembuatan kerupuk dengan memanfaatkan tulang ikan untuk dijadikan bahan makanan,” jelas Afrita Ida Utami, ketua DPD KAKPN Aceh.
Pembuatan kerupuk dengan olahan tulang ikan ini terbilang gampang. Tulang ikan yang sudah dibersihkan harus dikukus selama satu jam kemudian diblender. Lalu ditambahkan bumbu-bumbu, tepung tapioka lalu dikukus. Dibentuk tipis-tipis, potong, lalu dijemur sampai kering. Selain enak, kerupuk ini juga mengandung kalsium yang tinggi. Baik untuk pertumbuhan dan kesehatan tulang bagi anak-anak dan dewasa.
Kegiatan ini menarik minat ibu-ibu dan remaja Gampong Lampulo yang ingin belajar membuat kerupuk dari tulang ikan. Ada 25 orang peserta yang dibagi dalam 4 kelompok. Masing-masing kelompok dipandu oleh alumni KPN.
Pelatihan ini juga dihadiri Geuchik Gampong Lampulo, Bapak Samsul Mukhtar. Beliau mengatakan program ini sangat positif. Beliau berharap bisa terus berjalan dan menjadi UKM bagi masyarakat Gampong Lampulo. “Karena ini sebuah inovasi baru yang sangat bagus,” ungkapnya.
Gampong Lampulo adalah sebuah kampung yang berada di pesisir laut dan berada tepat di tepi sungai Krueng Aceh yang bermuara ke Samudra Hindia. Pesisir Gampong Lampulo adalah salah satu tujuan akhir kapal-kapal nelayan yang pulang melaut. Kapal-kapal penangkap ikan berbagai ukuran yang ditambat di sepanjang sungai Krueng Raya adalah pemandangan biasa di Lampulo. Selain itu, gampong ini juga menjadi salah satu lokasi wisata tsunami dengan Kapal di Atas Rumah dan menjadi salah satu gerbang wisata bahari Banda Aceh, yaitu Pulo Aceh.
“Kegiatan ini adalah salah satu bentuk pengabdian kami kepada masyarakat. Harapan kami, semoga kerupuk tulang ikan ini benar-benar dapat dilanjutkan dan menjadi industri rumah tangga, oleh karena itu kami siap untuk menjadi mitra masyarakat dalam hal promosi dan pemasaran,” ungkap Rikar Maulana Putra, ketua panitia Seapreneur.
Sepakat dengan apa yang disampaikan Pak Geuchik Samsul, aksi ini patut diacungi jempol. Alumni KPN Aceh cukup jeli melihat peluang dari sisa-sisa hasil bahari yang masih bisa dimanfaatkan. Bahkan memiliki nilai ekonomi jika dikembangkan dan dipasarkan dengan baik.
Lihat juga foto-foto kegiatan alumni Kapal Pemuda Nusantara DPD Aceh melalui akun Instagram mereka di @ayokelaut.
Kak, dirimu kan Jumatnya baru habis ke Puncak sampai malam, keren bangetlah bisa liput acara di Aceh hari Sabtunya?
Mau kerupuk tulang ikannya, Bang! Kayaknya renyah dan gurih ikan, kan katanya kaldu itu tersimpan paling banyak di tulang. Kreatif ya mereka, selain membuat camilan yang enak dan bergizi, mereka juga memanfaatkan semua bagian tubuh ikan jadinya hemat limbah juga. Bikin lapangan pekerjaan juga, kan.
Hahahahaha… Kan ada bubuk flo, gampang deh kalau ke Aceh. Betul, Gar. Ternyata tulang ikan bisa dimakan juga.
Mau juga dong bubuk flo-nya Mas :hihi, supaya gampang buat pulang kampung :)).
Kereeeeen liputannya, jadi pengen nagih kerupuknya, eh? hehe. nyesal ni ga bisa ikutan, tapi ya tugas negara yang lain harus dijalankan, kami tunggu di Aceh Cit!
Lebih keren lagi kalau ikut pas acaranya ya, Bang. Sambil prospek ibuk-ibuk PKK Lampulo. :p
Enak ni bang. Gak tau klo ad krupuk tulang ini. Ntar klo k sna lagi aku cobain trus bwak pulang :)
Bisa bisa. Nanti bisa bikin sama-sama dengan anak-anak KPN Aceh. 😊
mantap acaranya, semoga bisa ikutan bila ada lagi. kapan di jogja ya
Bisa tuh dibikin di Jogja bareng kawan-kawan di sana. :D
“Manusia yang terbaik itu adalah yang bermanfaat bagi orang lain”
Wah jempol deh buat ka Rahman, ajarin saya lah kak
sepertinya mantap tuh…
Mantap liputannya, jadi pengen nyicipin kerupuk tulang ikannya maz
Kreatif ya. Itu baru alumni KPN namanya. :D
Iya, Mas. Alumni KPN emang kreatif-kreatif anaknya. :)