Pertama kali mendengar nama Smesco, aku pikir itu salah satu nama perusahaan perkebunan kelapa sawit. Maklum, anak daerah yang hutan-hutannya mulai ditebangi dan dibakar untuk produksi minyak kelapa sawit dan asap ini terlalu familiar dengan nama-nama bernada seperti ‘Smesco’ ini. Awalnya aku pikir masih ada hubungannya dengan Soc*findo, ternyata beda!
Smesco adalah Small and Medium Enterprises and Cooperatives. Atau bahasa kerennya kita kenal dengan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah. Smesco Indonesia berpusat di SME Tower di Pancoran, Jakarta Selatan. Semua hal tentang Smesco bisa kamu baca di website mereka di SINI.
Semenjak mengikuti kegiatan workshop Travel Blogging oleh Agustinus Wibowo bulan September lalu, aku jadi paham kalau Smesco bukan perusahaan perkebunan kelapa sawit, tapi adalah tempat para pewirausaha dapat memamerkan produk-produknya. Karena banyak sekali produk-produk lokal yang keren-keren dipamerkan dan dijual di galeri-galeri Smesco ini. Ketika sedang melihat-lihat galerinya, ingatanku sering teralihkan pada produk-produk lokal Aceh seperti Mr. Piyoh, Leuser Coffee, Komos Coffee, Havenoer, Ija Kroeng, dan Songket Nyak Mu. Andai produk-produk mereka berada di sini di antara produk-produk daerah lainnya, pasti akan lebih banyak orang yang akan mengenal produk Aceh.
Pada hari terakhir acara Smesco Netizen Vaganza yang berlangsung tanggal 25 Oktober lalu, tetap ada banyak kegiatan menarik yang dapat diikuti. Seperti workshop Still Life & Basic Lighting Photography yang sayang sekali aku lewatkan. Dan juga ada kegiatan cara mengolah koran bekas dan benang menjadi barang yang bernilai ekonomis.


Selain workshop, ada pula photo contests dengan hadiah-hadiah menarik. Dan lagi-lagi aku menyesal kenapa tidak ikutan barang satu photo kontes pun. Pfff! Puncak Smesco Netizen Vaganza adalah pengumuman pemenang lomba blog yang pernah aku umumkan di postingan INI. Lomba ini sendiri sudah dimulai sejak bulan September lalu dan berakhir pada tanggal 20 Oktober. Iya! Yang ini juga aku menyesal karena gagal ikutan akibat mengira HDD tempat menyimpan semua foto dipinjam, padahal ada di di dalam ransel.
Sebelum pemenang lomba blog diumumkan, berlangsung sharing session dengan Direktur Utama Lembaga Layanan Pemasaran Kemenkop UKM, Bapak Ahmad Zabadi. Dari penuturan beliau, setiap pengusaha lokal bisa berkantor dan memasarkan produknya di galeri Smesco yang diberi nama Galeri Indonesia WOW ini. Jadi para pengusaha lokal bisa memasarkan produk-produk kerennya di Smesco dengan sistem konsinyasi, yaitu menitipkan barang-barangnya dan Smesco membantu menjualkan. Produk-produk yang ingin dijual di Smesco melewati proses kurasi terlebih dulu oleh tim kurator. Pak Zabadi menekankan tidak ada birokrasi panjang dan rumit untuk pendaftaran produk.

Sesi sharing diakhiri dengan menuntaskan rasa penasaran para peserta tentang Smesco yang dijawab oleh Pak Zabadi. Hingga tibalah saat yang ditunggu-tunggu para peserta lomba! Yaitu pengumuman pemenang lomba baik yang lomba blog Brand Local Lebih Keren dan juga kontes foto yang diikuti para peserta workshop.

Pemenang pertama lomba blog Brand Local Lebih Keren dimenangkan oleh Kak Donna Imelda dengan tulisan berjudul Pelesiran dengan Brand Lokal. Juara dua oleh Kak Langit Amaravati dengan tulisan berjudul Brand Lokal Bandung, yang Muda dan Berbahaya dan juara ketiga Kak Katerina yang tulisannya berjudul Songket Rasa Cinta dari Pande Singkek. Selamat ya kepada pemenang lomba!

Dari sekian artikel yang aku baca, ada beberapa ulasan brand lokal yang keren sekali. Andai beberapa produk itu ada di Smesco, pasti aku beli salah satunya. Seperti brand Ija Kroeng yang memproduksi kain sarung bermotif karawang Gayo yang ditulis oleh Makmur Dimila.
Lalu ada pula produk lokal yang sudah mendunia seperti yang ditulis Ety Abdoel tentang Sritex, Local Brand Keren dari Solo.
Atau tulisan yang ditulis oleh enterpreneur muda asal Pulau Weh, Hijrah Saputra yang menulis dengan optimis bahwa lokal brand harus keren!

Yang tidak kalah keren dari produk-produk di atas adalah kerajinan tradisional yang pernah mendunia, yaitu Ija Sungket atau yang sekarang kita kenal sebagai Kain Songket. Ija Sungket adalah produk tradisional yang telah ada sejak dua abad silam di Aceh yang ditulis Azhar Ilyas dalam tulisannya yang berjudul Songket Nyakmu: Brand Lokal yang Pernah Mendunia.
Yuk, sama-sama kita bantu produksi brand lokal dengan mencintai dan membeli produk dan brand lokal agar UKM Indonesia semakin WOW!
yuuuk, kalau bukan kita sendiri, siapa yang bakal membantu memajukan produk lokal ya kak? :D
Iya, Bang. Semoga rejeki kita lancar ya supaya bisa beli produk-produk lokal. :D
amiiin!!
Citra, kok hampir semua foto gak muncul yaa? Cuma foto terakhir yg kelihatan di tempatku.
Btw seru banget acaranya. :D
Sudah aku benerin, Cha. Sekarang sudah muncul ga ya foto-fotonya? :(
Iyaa udah muncul sekarang hehehe.. makasiih.
Sama dengan komen Mbak Maisya di atas, fotonya gak muncul kak di aku. Hehehe. Apa kantor ini ngebanned hananan.com ya? Hihihi.
Anyhoo, setuju, pakailah produk Indonesia karena sudah pasti nggak kalah mutunya sama produk luar. Malah khas dan eksklusif!!
Iya, Kak Bul. Aku semakin tercerahkan sepulang dari Smesco NV. :D
Amaca ci kakak ~
amacamaca uwuwuwuw!
Andai Ija Kroeng sudah ada di Smesco, pasti tulisanku akan juara, Bang. Haha, #kepedean
ini smesco?
isinya keren-keren ya
Iya, Linda. Isinya keren-keren kali emang.
produknya bagus bagus ya,,,,, cuman sayang, sedikit orang yang tau produk kya gini….
Aku juga suka nya pasangan lokal buat mengisi kekosongan hati #eeap
Kak Cumi, makan donat yuk?
ternyata brand lokal juga keren keren ya… :)
Keren banget, Mas..