Hiking Ke Gunung Tajam

Kami disambut senja yang indah di pantai Tanjung Pendam ketika tiba di Pulau Belitong. Pantai ini tak jauh dari pelabuhan Tanjungpandan, tempat Kapal Express Bahari berlabuh setelah melintasi Selat Gaspar selama empat jam di hari sabtu yang cerah. Permukaan laut berombak tenang telah mengantarkan kami lebih cepat satu jam dari perkiraan waktu tempuh biasanya. Jika perjalanan itu kami tempuh sampai lima jam, mungkin kami keluar kapal dengan tubuh membeku. ACnya luar biasa dingin! Bukan empat jam perjalanan yang menyenangkan terperangkap dalam suhu dingin. Lanjutkan membaca “Hiking Ke Gunung Tajam”

Iklan

Terbius Ipang di Soundsations

Aku senang menonton konser meski bukan penggemar fanatik dari grup band atau penyanyi yang menggelar konser. Salah satu acara musik yang berjudul Soundsations ini yang entah dari rokok merek apa, membawa Ipang dan Virzha ke Pangkalpinang. Acaranya dimulai jam 7.30 malam tapi aku baru datang jam 9.30. Beruntung acaranya belum selesai. Ketika aku tiba di sana, Virzha sedang di atas panggung. Lapangan Merdeka dipadati penonton yang sedang jejingkrakan melihat finalis Indonesian Idol itu bernyanyi. Lanjutkan membaca “Terbius Ipang di Soundsations”

Berhari Raya di Bangka

“Ku dak mudik, ok” jawabku setiap kali ditanya kawan-kawan kantor beberapa hari sebelum hari raya. Kalimat ini berarti ‘aku tidak mudik’ dalam bahasa Bangka. Tahun ini menjadi kali pertama aku tidak merayakan hari raya bersama keluarga di Aceh. Sedikit merasa sedih tapi berhari raya di luar daerah bukanlah hal yang begitu menyedihkan seperti yang diungkapkan orang-orang yang mendengar ketika aku tidak mudik. Justru berhari-raya di rantau bisa amat menyenangkan. Lanjutkan membaca “Berhari Raya di Bangka”

Selayang Pandang Desa Kurau

Desa Kurau jika dilihat dari citra satelit dibelah-belah oleh jalan aspal yang menghubungkan Pangkalpinang dan Koba, dan sungai Kurau yang bermuara ke Selat Karimata. Perahu-perahu nelayan ditambat di dermaga. Rumah-rumah panggung khas pinggir sungai berdiri rapat di atas pancang-pancang kayu yang terlihat rapuh.

Lanjutkan membaca “Selayang Pandang Desa Kurau”

%d blogger menyukai ini: