Science Hunting di Gampong Layeuen

Memang benar,  belajar langsung di alam jauh lebih menyenangkan dan lebih gampang masuk ke dalam kepala daripada belajar teori di dalam kelas. Begitu yang aku rasakan ketika mengikuti Field Camp Mahasiswa FMIPA Unsyiah di Gampong Layeuen, Aceh Besar. Tak terhitung berapa ‘Wooogh’ yang keluar dari mulutku ketika Pak Sura menerangkan satu persatu temuannya kepadaku.

Jika tak diundang oleh Bang Muslim, seorang tour guide kawakan dan dosen IT di Unsyiah, mungkin aku tak akan pernah tahu kalau ada patahan aktif berjarak 28 KM dari Banda Aceh. Mungkin aku tak akan pernah tahu kalau koral-koral putih yang terhampar di pantai adalah bahan alami pemutih gula yang halal dan juga sebagai salah satu bahan serat optik. Atau aku tak pernah tahu kalau Layeuen adalah daerah penghasil awan hujan yang diekspor ke Saree. Dan banyak mungkin-mungkin lainnya karena ketidaktahuan yang baru aku ketahui di di field camp ini.

Ikuti pengalaman field trip pertama bersama kawan-kawan dari FMIPA Unsyiah di Gampong Layeuen selengkapnya di sini: Science Hunting di Gampong Layeuen.

Iklan

An Escapade to Pulau Bunta

Tidak jauh dari Kota Banda Aceh, hanya 50 menit saja mengarungi lautan dengan sebuah boat kecil, terdapat pulau mungil dengan pantai pasir putih yang menawan. Tebing-tebing yang terbentuk dari batuan beku berlapis-lapis menantang gempuran ombak dan angin laut. Pada puncaknya dilapisi rerumputan hijau dan dikepung pepohonan lebat.

Pulau Bunta namanya. Sebuah pulau berpenghuni tak lebih dari 3 kepala keluarga ini seperti berondok di balik Ujong Pancu, Aceh Besar. Makanya tak banyak orang yang tahu keberadaan pulau ini. Pulau yang penghuninya didominasi oleh babi ini adalah satu-satunya pulau yang tidak ada nyamuknya. Lho kok bisa? Aku pun tak tahu pasti bagaimana fenomena alam seperti ini bisa terjadi di Pulau Bunta. Padahal lokasi pulau ini tidak begitu jauh dari daratan.

An Escapade to Pulau Bunta bermula dari keberanianmu untuk sedikit berjalan sedikit lebih jauh bersama Aceh Explore. Tinggalkan sejenak kenyamananmu di kota dan ikut bersama mengarungi lautan selama 45 menit.

Ikuti catatan lengkapnya di sini: An Escapade to Pulau Bunta.

%d blogger menyukai ini: