Gowes di Putrajaya

Putrajaya adalah pusat administrasi baru negara Malaysia yang menggantikan Kuala Lumpur yang mulai mengalami traffic jam. Kota ini berdiri pada tanggal 19 Oktober 1995 dan menghabiskan biaya sebesar US$ 8,1 milyar. Proyek raksasa ini adalah yang terbesar di Asia Tenggara.

Putrajaya menarik dikunjungi karena arsitektur perkantorannya yang menakjubkan. Arsitektur bangunan-bangunannya dipengaruhi oleh budaya Islam, Melayu dan Eropa. Bangunan-bangunan megah menghiasi kota baru ini yang dibangun di areal seluas 49 km2. Uniknya lagi, kota Putrajaya dibangun di atas pulau dengan sungai buatan yang mengelilinginya. Tapi mereka menyebutnya Tasik yang berarti danau.

Salah satu cara untuk menikmati kota Putrajaya pada siang hari adalah dengan bersepeda. Seperti partisipan Malaysia Tourism Hunt (MTH) 2013 pada bulan September lalu. Sebanyak 20an partisipan menggowes sepeda bersama pesepeda yang bekerja di sini mengelilingi taman di pinggir sungai. Meski rutenya tak terlalu panjang tapi cukup menyenangkan.

Taman-taman teduh nan hijau, jogging track yang nyaman dan bangunan-bangunan tak jemu dipandang tidak hanya dibangun untuk kepentingan perkotaan saja. Tapi juga supaya para pegawai-pegawai kantor yang harus pindah dari KL agar betah tinggal di sini. Dan, tentu saja untuk dapat menarik perhatian turis yang menyukai arsitektur seperti Kak Wulan ini. :D

mth-25 mth-19

Tanpa terasa, kami sudah bersepeda sejauh 4 km dari Kantor Perbadanan dan mengitari Taman Ekuistrian Putrajaya di pinggiran sungai. Seorang pemandu bercerita kalau dulu hanya ada dua  lokang atau sungai kecil saja di tempat ini. Karena pembangunan Putrajaya, lokang itu dibendung hulunya agar bisa diperbesar hingga selebar lebih dari 50 meter saat ini.

Putrajaya map

Gedung-gedung yang tidak boleh kamu lewatkan jika ke Putrajaya adalah Kantor Perdana Menteri di Perdana Putra, Kompleks Perbadanan Government, Kompleks Ministry of Finance, Istana Kehakiman, dan Mesjid Putra.

mth-23

Bagian dalam Kantor Perbadanan dengan latar belakang Istana Kehakiman.

mth-20 mth-29

Pada malam hari, kamu bisa mengikuti tour Cruise Tasik Putrajaya sambil menikmati makan malam dan pemandangan lampu-lampu kota. Cek paket-paket menarik dan harganya di SINI.

mth-31

Bagaimana caranya ke Putrajaya?

Naik ERL dari KL Sentral ke Putrajaya & Cyberjaya, harga tiket RM9.50.

Lalu sambung dengan menaiki bus Nadiputra ke tujuan dengan tiket seharga RM0.50.

Makan di mana?

Makanan murah dan lumayan terkenal di Putrajaya adalah Selera Putra yang letaknya berdekatan dengan Mesjid Putra. Food court ini menjual berbagai makanan khas Malaysia dan buka setiap hari dari jam 10 hingga 7 malam dan 9 malam pada akhir minggu. Pilihan kedua terletak agak jauh dari Mesjid Putra. Yaitu Medan Selera yang berada di Presint 8, harus menyeberangi jembatan Seri Wawasan dulu tapi di sini menjual lebih banyak jenis makanan dan lebih murah. Tempat ini beroperasi pada jam 12.30 siang sampai 10.30 malam.

Menginap di mana?

Aku menyarankan lebih baik menginap di kawasan Bukit Bintang di Kuala Lumpur karena banyak tersedia hostel jika kamu traveling on budget. Artinya kamu harus pergi-pulang dan memperhatikan benar-benar dan menyesuaikan alokasi waktu untuk jalan-jalan, makan, dan lain-lain dengan jadwal kereta dari terminal Putrajaya ke KL Sentral.

Bila punya banyak waktu dan uang, aku merekomendasikan satu hotel yang pernah aku tempati ketika mengikuti MTH 2013 yaitu The Everly Hotel yang beralamat di Jalan Alamanda No. 1, Presint 1. Hotel ini letaknya bersebelahan dengan Alamanda Shopping Mall. Bagi yang senang shopping dan nonton bioskop, kamu berada di tempat yang benar..  :)

Iklan

Menguji Trek Sepang Circuit

mth-8Siapa yang tidak mengenal lomba balap Formula One atau yang disingkat F1? Bagi penggemar olahraga balap, pasti nama-nama seperti Sebastian Vettle, Fernando Alonso, Kimi Raikkonen, atau Michael Schumacher yang sudah pensiun terdengar tak asing lagi. Begitu juga dengan sirkuit-sirkuit yang digunakan pembalap-pembalap tadi mengadu kecepatan. Salah satu sirkuit paling terkenal di Asia adalah Sepang Circuit, Malaysia.

Ketika pertama kali mengetahui kami akan ke sirkuit balap Sepang, aku langsung membayangkan dapat melihat mobil-mobil balap dan kemungkinan duduk di dalamnya dan menguji trek balap. Tapi tidak. Tidak ada mobil balap apalagi mobil single seater untuk balap F1. Tapi semua partisipan MTH 2013 tetap berkesempatan untuk uji trek dengan mobil matic dengan kecepatan 60KM/jam.

Karena sirkuit sedang kosong, hanya koakan burung gagak dan pekerja yang sedang bersih-bersih, tidak ada yang menarik di sirkuit ini untuk diperhatikan kecuali cuaca panas yang cocok untuk tanning. Mengatasi rasa bosan, aku membayangkan mobil-mobil balap berpacu dengan waktu dan mereka-reka suara decit ban ketika menahan gesekan dengan aspal di setiap tikungan sehingga membekaskan warna hitam pada aspal. Saat itu kami baru saja melewati jalur maut yang merenggut nyawa Marco Simoncelli.

mth-6

mth-10

Sirkuit Internasional Sepang merupakan sirkuit yang digunakan untuk Malaysian Grand Prix Formula 1, A1 Grand Prix, Malaysian Motorcycle Grand Prix, dan juga berbagai macam ajang motorsport. Untuk mencapai sirkuit Sepang bisa ditempuh dengan menaiki kereta dari KL Sentral ke KLIA lalu menaiki shuttle bus menuju sirkuit. Shuttle bus ini hanya tersedia jika di sirkuit Sepang ini sedang ada event. Jika tidak ada event, taksi adalah transportasi paling mudah ditemui untuk mencapai tempat ini.

Bagi penggemar balap di Indonesia, menonton di sirkuit Sepang adalah pilihan terdekat dan termurah. Cek event-event seru di Sepang Circuit di kalender event mereka. Tahun ini saja ada beberapa kejuaraan yang bisa kamu saksikan. Pembelian tiketnya pun bisa dicek pada website Sepang Circuit dan untuk informasi penting lainnya.

%d blogger menyukai ini: