Nikmatnya Sambal Udang Tokok khas Labuhan Haji

Mungkin tak banyak orang Aceh yang mengenal daerah Labuhan Haji di Aceh Selatan ini. Kecamatan yang diapit oleh Bukit Barisan dan laut ini dulunya adalah salah satu tempat keberangkatan jemaah yang akan berangkat haji lewat laut. Hal ini pula yang menjadi cikal bakal nama Labuhan Haji.

Meski sejarahnya tak begitu dikenal banyak orang, tapi Labuhan Haji menyimpan begitu banyak kenangan. Aku menghabiskan masa kecilku di daerah ini. Salah satu kenangan yang masih aku ingat jelas adalah menangguk udang di parit pinggir sawah. Air parit yang hanya sebetis menjadi hangat terjemur matahari dan udang-udang di dalamnya menjadi mabuk. Tak perlu waktu lama dan tenaga lebih untuk menangkap udang-udang di sana. :D

Udang hasil tangkapan ini tidak dijual, tapi Mamak mengolahnya menjadi berbagai masakan super enak khas kampung. Bisa di gulai asam padeh, digoreng, digulai santan, dan disambal. Tapi masakan mamak yang paling membuat lidah berdecak dan liur meleleh setiap kali membayangkannya adalah Sambal Udang Tokoknya. Malah menurutku sambal udang ini jauh lebih enak dari gulai rendang.

Sambal Udang Tokok dulunya dijadikan sebagai pengganti ikan karena sulitnya mendapatkan ikan. Karena letak Labuhan Haji sangat dekat dengan gunung dan laut, ketika musim barat melanda, nelayan banting setir mencari nafkah dengan berkebun ke gunung atau bersawah.

Sambal yang pedasnya luar biasa ini biasanya disajikan dengan sayur bening (sayur yang hanya direbus dengan air saja) dan nasi atau hanya dengat nasi hangat saja pun sudah cukup nendang!

Peluh dari kepala bisa mengucur deras ketika menikmati sambal ini ketika santap siang. Flu dan sakit kepala pun akan langsung hilang.

Sambal udang tokok ini hanya dimasak di rumah. Jadi jangan harap menemukannya di warung-warung di Aceh. Apalagi di warung Pidie dan Padang. Sejauh ini memang belum ada yang menjualnya.

Tapi jangan khawatir, kamu tetap bisa merasakan nikmatnya sambal udah tokok ini dengan memasaknya sendiri karena aku akan membagikan resepnya yang masih banyak orang belum tahu. Bahan-bahannya pun mudah dicari dan memasaknya pun tidak sulit.

Bahan-bahan:

  1. Udang 250 gram, buang kepala dan ekor (diketok sampai agak hancur);
  2. Bawah merah 2 siung (1 siung untuk tumis, 1 siung untuk dihaluskan);
  3. Cabe rawit 1 genggam (haluskan);
  4. Cabe merah 10 buah (haluskan);
  5. Sunti 10 buah (haluskan)/jika tidak ada, boleh ganti dengan belimbing wuluh 10 buah (hancurkan);
  6. Belimbing wuluh 10 buah (diketok sampai hancur);
  7. Garam setengah sendok teh;
  8. Minyak goreng 5 sendok makan.

Cara memasaknya:

Tumis bawang hingga wanginya sampai ke rumah tetangga, masukkan bumbu yang sudah dihaluskan, masak sampai mendidih sambil diaduk-aduk, masukkan udang dan belimbing, dan tambahkan garam lalu aduk lagi. Masak dengan api kecil hingga kering dan berwarna coklat. Jadi deh, Samba Udang Tokok khas Labuhan Haji.

SambalUdang

Sajikan selagi hangat dengan nasi putih dan sayur bening.

Jika berlebih, masih bisa dipanaskan dan tahan berhari-hari kok. :D

Bagi yang di luar Aceh, mungkin akan susah mendapatkan asam sunti, yaitu buah belimbing wuluh yang sudah dikeringkan. Tapi membuat asam sunti ini pun gampang, buah belimbing wuluh yang cukup tua dicampur garam lalu dijemur di bawah terik matahari selama beberapa hari sampai kisut dan berwarna coklat. Lalu simpan dalam wadah tertutup.

Balimbiang

Nah, gampang sekali, kan? Bagi yang suka masakan pedas, kamu harus mencoba memasak ini di rumah.

Selamat mencoba.

Iklan

Penulis: Citra Rahman

Blogger cilet-cilet aka blogger ecek-ecek. :D

28 tanggapan untuk “Nikmatnya Sambal Udang Tokok khas Labuhan Haji”

  1. hmm…udang lagi kan…mmg tak jemu2. Tapi DJ nk bagi tau satu rahsia ttg sebelum terhasilnya masakan udang ni. Kan DJ ni suka masak udang dengan pelbagai versi kan3x….tp kan, DJ sebenarnya arllegik dengan udang mentah ni. Seluruh tangan berasa pedih dan gatal lps bersihkan udang…mmg menyeksakan kalau tak ada oang bantu nk siang/cucikan udang ni kecuali kalau berada kat rumah mak..tapiii, kalau makan tak arllergik plak. Makanlah byk mana pun tetap ok jer. haa…begitulah ceritanya..kalaulah kepingin sgt nk makan tu, allergik tak allergik, redah jelah…hehe.

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

%d blogger menyukai ini: