Terakhir kali aku makan gule bebek di Banda Aceh itu….2 tahun yang lalu! Sudah lama sekali ternyata. Itu pun kalau tidak diajak Opink pada waktu itu, mungkin juga tidak akan pernah tahu kalau ada penjual nasi gule bebek enak di kawasan Pasar Peunayong, Banda Aceh. Nah, suatu kali seorang kerabat mengajakku mencoba sebuah warung dengan menu yang sama di tempat yang berbeda. Dia mengajakku ke Bu Sie Itek Bireuen.
Bu Sie Itek berarti nasi gule bebek dan ditambahkan nama kota Bireuen karena pemilik warungnya berasal dari sana. Warung yang beralamat di Jalan Teuku Umar, Seutui ini buka setiap hari mulai dari siang hingga malam hari. Dulunya tempat ini hanya dibuka pada malam hari saja. Sekarang bagi penikmat kuliner bisa datang saat makan siang atau makan malam. Selama bulan puasa, warung nasi ini hanya dibuka untuk berbuka puasa.
Mungkin kalau gulai bebek ini adalah gulai bebek pertama yang aku cicipi, pasti kesan pertamanya seperti aku pertama kali mencicipi pancake durian. Tiba-tiba bengong dan mata berkaca-kaca ketika gigitan pertama karena saking enaknya. Kuah lemak kentalnya sangat kaya rasa rempah dan nikmatnya bikin merem melek. Iya, agak lebay ya ekspresiku. Haha…
Selain menu utamanya, Sei Itek, di sini juga tersedia ayam goreng. Uniknya, ayam goreng di sini dimasak seperti layaknya masakan ayam tangkap yang biasa disajikan di Rumah Makan Aceh Rayeuk, yaitu dengan cabe besar hijau, daun teumurui dan pandan. Ayam goreng ini pun wajib dicoba karena rasanya juga gurih dan bikin ketagihan. Ditambah lagi dengan daun teumuruinya yang renyah seperti kerupuk. Dan aku baru tahu kalau cabe besar hijau itu tidak pedas lagi setelah digoreng.
Pelayanan di warung Bu Sie Itek Bireuen ini akan dihentikan ketika azan telah berkumandang. Tapi tamu tetap bisa datang dan duduk sambil menunggu hingga waktu pemesanan tiba setelah pemilik warung selesai sembahyang..
Jika datang pada malam hari, usahakan agar datang setelah magrib (19.00) agar tak kehabisan meja karena warung ini akan penuh sekali pada jam makan malam. Harga bu si itek hanya Rp.10.000,- dan ayam goreng Rp.13.000,- per porsi sudah dengan nasi.
*nelen ludah
Ah iya.. Aku pun makan bu sie itek gara2 si Opink..
Aku tertarik sama ayam gorengnya deh. Kayak ayam goreng Aditya di deket Bandara SIM..
Cit..aku penggemar bebek nih, jadi kepengen bangettt hehe.. (tuh kan tambah pengen balik ke Aceh..hehe..)
Awalnya pas baca judul ini, aku pikir Bu SI Itek adalah nama orang hahaha…ternyata bukan ya. :p
Harganya terjangkau sekali ya. Itu kok bisa-bisanya harga bebek lebih murah dari ayam? Selama ini yang aku tahu, bebek selalu lebih mahal.
Thanks for sharing ya. :)
terlihat lezat dan menggiurkan.. #puasaaaaaa
Habis sahur, baca ini jadi ngiler …. Ingin mencobanya. Kapan ya? Salam kenal.
Ayoooo…habis lebaran? September ada Pekan Kebudayaan Aceh lho, Bang Eki. :D
Insya Allah, nanti saya coba cari tiket murah ke Banda Aceh ya. Maklum, pelancong dengan kantong pas-pasan. :)
Siap! Ditunggu kedatanganmu. :)
Jadi ngiler ni baca tlisan ttg nasi bebek ini….
Di Lhokseumawe juga ada banyak warung bu sie itek. Enak-enak juga. :D
Wah, waktu ke Banda Aceh kemarin belum nyoba ini dan belum kenal Kak Citra.. salam kenal ya Kak! Aku suka banget Banda Aceh… :)
Datang lagi ya, Kak Tesya… :)
kalo di jawa sini gulenya gak sekental itu deh..
itu kok kayanya lebih mirip ke kuah kari ya.
hehehe
Iya. Rasanya juga mirip kari. Ayo Bang Helga, ke Aceh doooong… :D
Ahhh..kmaren cuma lewat doang nih kesini, padahal penasaran beraaat!emang harus ke aceh lagi kayaknya hehehe
Harus! September yuk datang lagi. :D
oh my god.. burp burp….
oh my god! dikomen sam no, 1 travel blog versi majalah gogirl! kya kya…
ngiler, sie itek-nya menggoda banget tuh… :D
Iya. Enak sekali. :D
wah mau coba juga nih
wah telat kayaknya