
Tinggal di rumah Ayah (Pak Munjari) memang benar-benar berasa tinggal di rumah sendiri. Keakraban terjalin antara kami serasa sudah dengan keluarga sendiri. Suasana rumah, keluarga, makanan dan udara yang nyaman. Beberapa hal tentang kebiasaan mereka yang menarik perhatian saya adalah ketika sarapan, mereka ga harus melulu makan nasi. Jadi seringnya asupan karbohidrat mereka itu berasal dari mie hun yang dimasak goreng. Rasanya ga jauh beda dengan masakan mie hun buatan Mamak di rumah. Sayangnya kami hanya menginap semalam di rumah Ayah. Artinya kami harus meninggalkan Sabak Bernam besok pagi. Emak memberikan dua toples kue lebaran mereka ke kami. Tempe goreng dan kue yang-rasanya-manis-dingin-yang-entah-apa-namanya. :D
Sunway Pyramid
Perjalanan kami berikutnya adalah menuju Sunway Resort Hotel! Beberapa kawan MSS bilang kalau tempat ini ga kalah serunya dengan Genting. Gilaaaa…saya ga kebayang-bayang deh akan mengalami hari-hari paling excited yang pernah dialami. Belum lagi dengan itenerary yang longgar dan ada waktu khusus untuk mencoba berbagai fasilitas di Sunway Lagoon. Empat jam mengelilingi Sunway Lagoon dan mencoba berbagai atraksi yang memacu adrenalin sudah cukup deh melunasi hutang kepuasan menikmati tour Selangor ini. Tapi sabar dulu, keseruan cerita tentang Sunway Lagoon ini akan saya ceritakan di postingan berikutnya.
Kali ini room mate saya adalah Bang Fadli. Perokok aktif ini tetap merokok di dalam kamar yang ber-AC. Cuma ini sih yang agak ngeselin, tapi baiknya dia mau meminjamkan modemnya untuk dipakai. Makasih lho, Bang.. :D
Setelah makan siang di F&B Outlet, ada waktu bebas yang bisa kami pergunakan untuk mengunjungi Sunway City. Tapi kepikiran sama hutang tulisan untuk myselangorstory.com saya memutuskan untuk di kamar saja dan berusaha keras mengingat kembali perjalanan sebelumnya dan menulis. Benar-benar susah, ketika mata ga bisa kompromi untuk diajak melek. Bawaannya ngantuuuk mulu. Ditambah lagi ada yang kawan chatting yang bikin penulisan tertunda dan ga siap-siap. Akhirnya kesempatan selama dua jam hanya buat menulis beberapa paragraf saja! Doooh!
Pukul 3.30 kami berkumpul lagi di lobi untuk mengunjungi hospital. Kalau kata Kak Ning, “kita akan mengunjungi hospital korban lelaki”. Loh? Apa salah kami? LOL. Ternyata hospital korban lelaki itu artinya rumah sakit bersalin! Ngakak ah dengarnya. Haha…



Kami mengunjungi salah satu rumah sakit ternama di Selangor, Tropicana Medical Center. Ini adalah salah satu rumah sakit dengan alat-alat terlengkap. Saya ingat sekali guide kami menyebutkan Tropicana Medical Center memiliki sepuluh alat scan untuk mendeteksi kanker. Salah satunya adalah kanker payudara. Jadi pasiennya ga perlu nunggu-nunggu lah. Seumur-umur baru kali itu saya melihat CT Scan secara langsung. Kalau dulu sering dengar dari kawan-kawan tentang CT Scan yang mereka lihat di rumah sakit di Penang. Selain CT Scan dan alat-alat scan lainnya, rumah sakit ini juga sudah banyak sekali membantu pasangan suami istri untuk mempunyai anak. Ah, lucu-lucu sekali melihat foto-foto bayi mereka.


Dengan kecanggihan alat yang mereka gunakan, belum lagi layanan yang bagus, saya rasa ga ada ruginya kalau berobat di sini. Tentu saja jika punya dana yang cukup. :)
Untuk informasi lebih lanjut. Silahkan buka di website berikut : http://www.tropicanamedicalcentre.com/

4.136209
96.124878
Bagikan tulisan ini, yuk?
Menyukai ini:
Suka Memuat...