Ayah saya sering bertanya-tanya tentang keganjilan yang dibacanya di novel trilogi Laskar Pelangi.
Pertama, kasus Lintang yang bersepeda ke sekolah dan menempuh jarak puluhan kilometer. Menurut ayah, usia anak kelas 1 SD menempuh jarak puluhan kilometer dengan bersepeda di jalan yang tidak beraspal, bahkan sering hujan dan becek. Rasanya tidak mungkin Lintang bisa sampai ke sekolah selalu lebih awal dari anak-anak yang lain. Ayah meragukan cerita Andrea Hirata tentang perjalanan Lintang ke sekolah yang selalu tepat waktu mengingat kondisi jalan dan tenaga yang dimiliki Lintang.
Argumen : Ayah saya dulu naik sepeda ke Tapak Tuan dari Labuhan Haji dan butuh waktu berjam-jam sampai ketujuan. Tidak mungkin seorang bocah mampu bersepeda dengan cepat di atas jalan yang rusak dengan waktu kurang dari dua jam!
Pembelaan saya : Mungkin Andrea menganut majas hiperbola kali, Yah? Atau bisa saja Lintang memang memiliki semangat yang luar biasa sehingga bisa datang tepat waktu ke sekolah.
Kedua : Arai. Saudara sepupu Ikal ini tidak ada dalam novel pertama, Laskar Pelangi. Padahal diceritakan bahwa mereka selalu bersama-sama waktu sekolah dasar dulu. Hm, mengapa Andrea menutupi keberadaan Arai di Laskar Pelangi?
Saya menjawab : ai dont no itu Yah…hehe…
yang ke-3, mahar… lagunya barat waltz kita gak mungkin bisa. paling lagu melayu lah.
yang ke-4, lintang.. yang mendebat guru dalam cerdas cermat dengan teori cincin newton.
silahkan berkunjung http://tiarrahman.multiply.com/journal/item/390/Fakta_fakta_Laskar_Pelangi_
iya…jadi bingung ni…novelnya tidak lagi murni kisah nyata…
hebat juga sang ayah…, saya yang pernah baca novel andrea hirata ini tidak pernah se detail itu analisanya. top deh Ayah :D
Hahaha…bisa aja, Kak… :D