Sabtu, 15 November 2008
Semalam, sepulang dari mengitari Banda Aceh, itu sudah hampir jam dua belas dini hari. Saya berjalan kaki kembali ke penginapan di Lampulo sana. Jauh memang, tapi di sanalah satu-satunya penginapan termurah yang saya tahu. :”>
Nah, sepanjang perjalanan pulang, saya memang melintasi beberapa jalan yang sepi sekali. Tapi itu tidak memberikan efek-efek aneh pada diri saya seperti merinding atau bergidik ngeri. Tapi yang mengherankan, saya malah merinding dan mengeluarkan keringat dingin ketika melewati Cek Yukee. Memang sih, sebelum saya melintasi warung kopi paling terkenal di Indonesia ini ada seorang bapak, kalau saya lihat dari setelan pakaiannya sepertinya homo yang sedang nyari mangsa! Anjrit!!!
Saya langsung ambil langkah seratus alias jalan dengan kecepatan 20KM/jam! Hati baru lega setelah berada di trotoar depan BI. Fuiihhh…
Sampai di penginapan, saya shalat dan bersihkan muka dan langsung merebahkan diri dengan damainya di ranjang. Hahhh…Eits…”PHOT PHOOOT…”, suara dering hp, ada sms! Balas berbalas sms pun tak terhindari.
Lalu jeda sejenak. Saya jadi mengantuk dan mata perlahan-lahan terpejam. Tiba-tiba bayangan-bayangan hitam dan sosok aneh bermunculan! Saya kaget dan membuka mata. Hahhh. Tak ada apa-apa. Hanya mimpi yang menggoda masuk ke dunia mimpi saya.
Duk duk duk duk..
Hei, siapa yang berjalan-jalan di lantai atas jam segini? Suara dentuman orang berjalan kaki terus terdengar berkali-kali. Seolah sedang mondar-mandir. “Pasti yang punya penginapan ni, mungkin lagi ronda”, pikir saya. Saya coba tutup mata lagi, sambil baca Fatihah dalam hati. Teteup, bayangan itu datang lagi, tapi wujudnya beda-beda. Segera saja saya membuka mata.
Saya mulai merasa ada yang aneh. Kaki saya merasakan ada getaran-getaran halus dan suasana yang menjadi berubah, suasana di kamar itu benar-benar jadi lain. Tapi saya tidak berani mengambil kesimpulan apa yang sedang terjadi. Tapi tetap saja keluar kalimat “tolong jangan ganggu sayaaaa…”. Tsaaahhh…
Saya coba tutup mata lagi. Segera bayangan-bayangan itu memenuhi ruang gelap dalam pikiran saya. Saya berusaha keras mengenyahkannya dengan berkata dalam hati “tidur, tidur, tidur…”. Mereka lenyap dan saya membuka mata dan melihat kedua kaki saya sedang bergerak sendiri ke pinggir ranjang. Saya merasa tubuh saya kaku tapi ada kekuatan lain yang mendorong kaki saya ke pinggir ranjang. Sekarang seluruh tubuh saya juga ikut bergeser dan akan segera jatuh jika saya tak segera bangun.
Saya terus menyebut-nyebut nama Allah, berharap saya bisa mengendalikan kembali tubuh saya. Saya menjadi semakin panik. Degup jantung terdengar semakin keras di telinga saya. Keringat mulai mengucur di dahi.
Aaaarghh…Mimpi itu lagi! Damn! Ternyata itu hanya mimpi. Saya melihat diri saya sendiri sedang kaku di tempat tidur. Seolah-olah ada ‘sesuatu’ yang sedang tidak suka saya tidur di ranjang itu dan berusaha menggulingkan saya ke bawah.
Dan saya pun tak pernah lagi menutup mata lagi. Takut tertidur dan mengalami mimpi menyeramkan seperti tadi lagi. Saya melihat jam di hp. Sudah jam 2.53 dini hari. Ya Allah, mata saya perih, dan kepala mulai berdenyut-denyut sakit.
Ahh…saya tidak tahu jam berapa saya tertidur dan tiba-tiba saya terbangun mendengar dering alarm di hp. Kepala saya tiba-tiba jadi sakit lagi, berdenyut nyeri dan mata perih. Saya harus bangun, mandi dan shalat. Lalu cabut dari kamar menyeramkan ini.
Bagikan tulisan ini, yuk?
Menyukai ini:
Suka Memuat...