Mohon maaf Mr. Syahur, saya baru bisa mengerjakan peer anda sekarang. Em, oke…saya merefresh otak saya dulu ya..
10 facts about me? Bingung ni mau isi apaan. Harus mulai dari mana ya…Saya refresh otak lagi saja (klik kanan, select refresh, ulang sampai lima kali) Woukeh…berikut ini hasilnya :
- Kulit saya tipe kulit yang berminyak. Wajah dan punggung saya sudah mulai dipenuhi jerawat ketika saya duduk di kelas dua smp. Jadi kalau di smp saya berdiri terus maka saya tidak akan pernah berjerawat. Walah, saya jadi buka-bukaan nih…Salahkan Syahur! Sampai sekarang bekas-bekasnya tidak pernah hilang. Kawan saya bilang, banyak kali bekas pakunya!
- Saya takut anjing! Waktu kelas dua atau tiga SD dulu saya pernah digigit anjing gila. Hingga kini bekasnya masih kelihatan di betis. Mungkin akibat gigitan itu saya sering menggila sendiri. Apa? Saya gila? Tidak..Saya tidak gila. Suwer!
- Saya paling malas jika harus memotong rambut. Biasanya saya menunggu hingga rambut benar-benar panjang, barulah saya ke tukang pangkas. Atau saya sedang dalam mood yang benar-benar baik. Mengapa saya tidak suka pangkas? Karena dimanapun saya memangkas rambut pasti hasilnya mengerikan! Sudah muka hancur ditambah lagi dengan potongan rambut yang naudzubillah. Hasilnya benar-benar membuat saya frustrasi!
- Wah, nama saya Citra Rahman. Kadang saya merasa tidak nyaman dengan nama ini. Tapi Allah sudah mentakdirkan saya berjodoh dengan nama pemberian tersebut. Sekalipun saya menyamar-nyamarkan nama pasti akhirnya saya memasang nama asli juga.
- Saya paling suka jalan-jalan. Istilah kerennya backpacking. Traveling ala backpacker! Keren, seru! Saya pernah backpacking sendirian ke Pulau Banyak-Aceh Singkil dan ke Takengon. Kondisinya memang benar-benar sulit. Tapi the real backpacking yang benar-benar seru adalah ketika saya di Banda Aceh di bulan puasa lalu. Saya berjalan kaki dan naik angkot kemana-mana dalam keadaan berpuasa dan dalam cuaca yang luar biasa panas!
- Saya gila film! Well ya saya memang gila. Oke, saya penggemar berat film-film Indonesia dan film luar negeri seperti Korea dan Jepang dan Cina. Saya tidak suka film Bollywood. Satu-satunya film mereka yang benar-benar saya nikmati hanya Kuch kuch hota hai. Saya penggemar Dian Sastro, Christine Hakim, Nicholas Saputra, Ladya Cheril, Ria Irawan, Matt Damon, Tom Hanks, Johny Depp dan banyak lagi (mungkin anda tidak pernah mendengar ada aktor yang bernama banyak lagi tapi itu bukan nama). Saya menyukai film-film yang bergenre drama dan action. Saya tidak begitu mengerti dengan genre film. Asal bagus cerita saya nikmati saja. Saya juga suka film-film sadis seperti Saw dan Frontieres. Saya ingin sekali menonton film Cut Nyak Dhien.
- Saya pelupa. Saya susah mengingat nama dan susah mengingat arah atau disebut disorintasi. Tapi masalah terbesar dalam hidup saya adalah susah mengingat nama orang. Percuma berkenalan hari ini karena besok saya sudah tidak mengingat namanya lagi. Hal ini yang membuat saya kurang bergaul dan bersosialiasi dengan orang lain. Gara-gara ini saya sering dikira sombong.
- Pemalas. Malas makan, cuci muka, mandi, nyemir sepatu, nyetrika baju dinas, malas menyapa, malas basa-basi, malas tidur, malas bangun, cuci baju, gunting kuku, malas pulang ke rumah kalau sudah jam 12 malam. Halah, banyak malas-malas lainnya yang bakalan panjang jika dituliskan semua disini.
- Saya paling tidak bisa memilih baju apa yang cocok. Jadi saya tidak suka ke toko pakaian. Kecuali kalau sedang mood. Itupun hanya melihat-lihat saja.
- Hingga kini saya ragu dengan tanggal lahir saya. Sekalipun sudah beratus kali mamak menjelaskan tanggal lahir saya yang sebenarnya tapi tetap saja kemudian saya lupa lagi yang mana yang benar. Antara 18 atau 19 Oktober.
Sudah sepuluh ya…masih banyak lagi fakta-fakta yang belum terekspose. Tapi cukuplah sudah. Ini saja sudah membuat saya ragu mengklik menu “Terbitkan”. Ini seperti membeberkan aib pribadi ke orang lain. Hahaha…
OOOOooooooOOOooOOooOoOooOOOoOooo…
__________
ga ikhlas kali komennya…hayah.. :p
Comment saya sebenarnya disini ialah untuk mengomentari poin nomor 6 dari 10 Hal Tentang Citra. Yaitu ketika citra berstatement bahwa “Saya tidak suka film Bollywood. Satu-satunya film mereka yang benar-benar saya nikmati hanya Kuch kuch hota hai”. Maaf jika saya menyinggung tentang selera seseorang karna jika berbicara tentang selera maka sebenarnya itu tidak dapat didebatkan. Tapi saya tertarik untuk menyinggungnya. Bagi saya ironis sekali Sebagai seseorang yang mengaku gila film (sama seperti saya) seharusnya kita tidak mengkotak2kan film berdasarkan dari mana film itu berasal. Saya akui bahwa saya sendiri bukanlah penonton rutin film2 bollywood tapi itu tidak membuat saya menutup diri akan film bollywood. Sejatinya bollywood punya sineas2 bagus yang telah menghasilkan film2 yang tak kalah bagusnya juga. Dan kenapa harus Kuch kuch Hota Hai. Saya berasumsi bahwa citra menonton film itu ketika hype tentang film ini sedang tinggi2nya sehingga jadi ikut2an latah untuk nonton ini film. Tapi sejujurnya ini bukanlah film terbaik yang ada di bollywood dan bagi saya bollywood punya banyak film yang lebih menarik dan bagus dalam katalog film mereka yang sangat besar. Film2 india yang saya tonton biasanya didapat dari rekom ulasan media2 ternama atau kebetulan terkurung nemenin mama ato nenek yang sedang nonton film india, yang kadang2 kali tidak saya sesali karna film2 yang saya lihat itu adalah film yang bagus. Ada banyak koq film2 india yang bisa dimasukkan dalam daftar tonton kamu. Seperti film Devdas, film yang disutradai oleh Sanjay Lela Banshari serta dibintangi Shahrukh khan dan (melambungkan nama) Ashwarya Rai. Itu film punya setting dan sinematografi yang indah. Salaam Bombay yang disutradai Mira Nair tentang anak2 miskin yang berjuang untuk hidup atau ada juga film Salaam Namaste yang dibintangi oleh Pretty Zinta dan said Alif khan, berupa film romantis tentang pasangan india modern yang hidup bersama tanpa ikatan pernikahan. ada juga film Lagaan, yang masuk nominasi oscar untuk kategori film berbahasa asing terbaik. bersetting saat masa penjajahan bangsa india oleh inggris yang mengangkat tema tentang pajak yang memberatkan masyarakat serta kriket (olah raga populer di india). Dan bagi saya masih banyak lagi film2 yang menarik. Saya pernah menontong film india yang bergenre thriller dan itu sangat menarik Ataupun tentang penggemar fanatik yang menyadera bintang pujaannya. Ada juga satu film India yang jadi film favorit saya, bahkan ketika stasiun lokal menayangkan film ini berulang-ulang saya tetap menontonnya, yaitu tentang cinta yang bersemi lewat dunia maya yang dilalui penuh lika liku sebelum cinta mereka bersatu dan entah seudah diedit atau memang begitu adanya, film ini saya lalui tanpa melihat adanya tarian-nyanyian atau adegan berlari lari di ilalang dan perpohonan. Duh tapi saya lupa judulnya, tapi intinya film itu bagus banget.
Jika tidak menyukai film bollywood hanya krna terganggu oleh adegan nyanyian-tarian yang menjadi ciri khas film india kan bisa diskip aja atau dinikmati aja toh itu menarik juga untuk dilihat. Jika gak tahan juga anggap aja itu iklan, jadi selama adegan sing-a-long nya berlangsung ditinggal aja ke kamar mandi atau buat ngambil cemilan.
Intinya ialah tidak perlulah mengkotak2kan film dengan mengcapnya tidak menarik hanya karna itu produksi dari sebuah negara. Bagi ian, film itu digolongkan dalam BAGUS atau TIDAK BAGUS. MENARIK atau TIDAK MENARIK. Bukanlah apakah itu film buatan india, turki, jerman, kanada, afika, pakistan. Karna dari manapun film itu berasal, asalkan itu memang dasarnya bagus makan baguslah dia. Kita sebagai penikmat film selalu siap untuk mengapresiasikan film2 bagus y hadir, entah siapa pun sutradaranya, bintang besar yang ada didalamnya atau dari mana film itu berasal dan bukannya menghakimi sebuah film bahkan sebelum film itu ditonton terlebih dahulu.
Salam Sesama Moviegoers…
Em, baiklah. Saya ralat kata-kata saya. Saya kurang suka dengan sinema Bollywood. Saya mengakui film-film mereka memang bagus sehingga film2 mereka pun diterima di banyak negara di Amerika dan Eropa. Tapi tetap saja film2 India tidak mampu menarik minat saya seperti minat saya terhadap film2 Asia lainnya seperti Jepang dan Korea. Salah satunya yaitu dalam segi musikal dan cerita dramanya yang menurut saya agak kurang real (mungkin). Mengapa Kuch kuch hota hai karena ya pada waktu itu saya menontonnya bukan karena saya suka film, lebih karena seperti yg Ian bilang : “latah;ikut-ikutan”. Mungkin saya perlu juga kali ya mencoba menonton film2 mereka. Tapi saya paling tidak suka nyanyi-nyanyinya itu Yan…Kalau mereka mulai nyanyi dan menari bawaannya aku jadi pengen ketawa.
Hm,,,jadi saya ‘kurang menyukai’ bollywood bukan karena film itu berasal dari India tapi karena hal-hal yg saya sebutkan di atas tadi. Baiklah, kalau Ian mau nonton film India jangan lupa sms citra ya…biar kita nonton sama2..hehe..thanks for comment..
Emmm … seru ya diskusinya ….meriah euy ….
tapi kalau menurut saya si cowok penganut “objektivitas yang subjektif” dalam memandang sesuatu hal tentunya setiap orang memiliki ke tertarikan tersendiri tergadap sesuatu yang ia sukai , dan ketertarikan itu tentulah berbeda antara satu dan yang lain …. dan nikmati saja perbedaan itu ….
Eh BTW, tampaknya beberapa tahun ke depan sinema india akn menunjukkan tajinya loh , sebab baru-baru ini si sutradara “terbaik” di dunia yaitu Stephen spielberg baru saja meneken kontrak dengan perusahaan film dari india seharga 1,5 milyar dolar , dan mengakiri kerjasamanya dengan Parramount pictures, anak perusahaan dari Viacom ….
dan kita liat saja nanti gimana chemistry nya …..
*Mr.Hananan …. komen ku kali ini juga gak begitu ihklas lho …hehehe
_______________
Hahhh…iya..saya juga sudah membaca berita tersebut. Halah…kalau tidak ikhlas tidak dapat pahala…Hoho…